Ketenangan Cinta
Saat risau mengusik
Engkau berikan kedamaian
Kala fajar menyingsing
Engkau curahkan ketenangan
Bagai mimpi yang tak bertepi
Seelok narasi cinta yang terspasi
Semegah awan putih yang berarak
Semekar mawar merah yang merekah
Sedamai cinta yang menerpa hati
Kini mulai terasa hening
Kala Cinta mulai menyapa
Resah dan galau mulai kering
Diterpa gelombang cinta yang bertahta
Sepintas Ketenangan Cinta yang terasa
Pikiran, hati dan jiwa
Kini mulai bernafas lega
Tak ada lagi rasa bimbang
Yang ada hanyalah tenang
Setenang air teduh yang tergenang
Narasi Cinta
Beribu terjal yang menjajal
Sejuta rintangan yang menghadang
Bagai sepasukan kuda di medan perang
Menghalau musuh yang mencoba datang mencekal
Begitulah sekisah cinta
Dari setiap anak manusia
Begitu banyak aral yang menerpa
Hingga tak bisa lagi berkuasa
Semua kini bagai buih
Berlarian kecil di atas laut
Semua telah berlalu jauh
Meninggalkan senarasi cinta terbaik
Meranggas…Mengganas…Mencadas
Jurang kebencian dan dendam bara
Meringkuk dalam kepalsuan
Menguasai kalbu yang memutih
Seindah tak mengindah
Sebaik tak membaik
Bagai mentari yang tak bercahaya
Inilah Narasi Cinta yang tertata
Yang mungkin tak pantas untuk Dibaca
Melepas Cinta
Kepergian menjadi sosok
Dikala gundah merasuk
Saat kepergian cinta terkuak
Tangisan mulai mengusik
Berat terasa melepaskan Cinta
Sulit terlalu merelakan Cinta
Pergi, pulang kembali ke sana
Dalam pelukan Sang Adam di Surga
Ikhlas tak bisa lagi menahan
Rela tak dapat lagi memanggil
Kembali cinta yang telah pergi
Bagai Melepas Cinta yang abadi
Namun harap tetap ada
Menanti cinta yang ada
Bahkan lebih ada daripada Cinta
Hanya Allah yang akan selalu ada
Dalam setia menemani jiwa di dada
Biarlah cinta pergi
Biarkan cinta lepas
Karna hanya semu sesaat
Tak seabadi Cinta Allah
Sedekat dan melekat di kalbu
Detikan Cinta
Hari kian berlalu
Detik kian berpacu
Bersama denyutan nadi
Dan detakan jantung hati
Jiwa nelangsa memaksa
Merobohkan kekuatan naluri
Selayak ibkis menggoda
Insan dunia merintih dicintai
Bila air langit memercik ke bumi
Membasahi hati-hati yang gersang
Jika Cinta menyapa ke hati
Membuat insan dunia tak bergeming
Sebening air telaga
Sesejuk tetesan embun
Semilir hembusan angin
Menyusup hingga ke kalbu
Se-Detikan Cinta
Mencoba bergerak searah
Menjelajah hati yang resah
Menanti sebuah pengharapan
Saat Cinta mulai berdetik
Keindahan Cinta
Kemegahan awan putih di angkasa
Tak semegah kasih Mu di dalam jiwa
Keindahan panorama alam raya
Tak seindah Cinta Mu di jagad raya
Biarlah semua mengusik
Biarkan semua mengucil
Tapi serasa cinta menerpa
Selayang kemilau kilatan hati
Mengikis kegersangan kalbu
Wahai jiwa yang tenang
Cobalah untuk merenung
Memahami satu makna sayang
Mendalami sejuta rasa yang datang
Mendera kegalauan hati
Meresahkan hidup di dalam asa
Ketika cinta mencoba merasuk
Mengetuk pintu hati yang tertutup
Membuka segala harapan yang ada
Menjadikan hidup lebih bermakna
Inilah yang akan kau rasakan
Saat Keindahan Cinta Nya
Bernaung dalam hatimu
Suara Malam
Teduh diantara hening malam
Senyap diantara desiran angin
Terhanyut diantara lantunan ayat
Di setiap helaan nafas insan dunia
Keheningan merajai diri
Mencoba menentramkan jiwa
Dalam malam yang tak bersuara
Dalam diam yang tak berkata
Suara malam….
Menjadi saksi ibadah hamba
Hembusan angin malam
Menjadi sahabat dalam doa
Menemani dalam tafakur dan sujud
Detakan detik waktu
Bergulir meninggalkan malam
Dan terus berputar cepat
Tanpa mengenal siapa hamba
Melaju bagai kilatan petir
Yang jatuh di persada alam
Mencoba menyibak tirai nurani
Untuk sekedar bermunajat
Dalam heningnya Suara Malam
Setetes Cinta
Gersang dimusim kemarau
Tak pelak ku harus mengelak
Meninggalkan duka yang menganga
Memahami akan hadirnya Cinta
Sekelumit kisah cinta
Mendera dalam kehidupan
Memberi sebuah arti makna
Layaknya setetes hujan
Bagi kehidupan manusia
Kerinduan akan cinta
Tak bisa terbendung dalam kalbu
Mencoba untuk melerai
Tak ada upaya dalam serindu
Hanya Setetes Cinta
Yang ku dambakan dari Mu
Hanya Setetes Rindu
Yang kunantikan dari Mu
Wahai Rabb…
Izinkan aku untuk mendekap Mu
Mencicipi kenikmatan bersama Mu
Meski hanya kurasakan
Dalam sujud dan tahajud
Sang Pelukis Cinta
Ketika Cinta mulai terkisah
Saat itulah insan berkisah
Ketika rindu mulai menyapa
Saat itulah jiwa nelangsa
Kapankah semua kan terukir
Dalam segumpal tanah yang terhampar
Kapankah semuakan terlukis
Dalam secarik kanvas Sang Pelukis
Lentikan jemari mulai berarak
Menari dalam kegelisahan hati
Menyeruak semak-semak kerinduan
Dari tangan Sang Pelukis Cinta
Sekejap tangan mungil melambai
Menanti sang mentari pagi
Secerah sinar Sang Rembulan
Mencari gelapnya kerinduan hati
Wahai Sang Pelukis cinta
Lukiskan kisah cinta anak adam
Dalam lembaran kanvas dunia Mu
Agar tetap mengabadi di alam sana
Dan menjadi kawan bercerita
Di Singasana Surga Mu
0 komentar:
Posting Komentar